top of page

KEUNIKAN TRADISI IDUL ADHA DARI 8 NEGARA

  • Aulia Mearleysha A.R
  • Sep 1, 2017
  • 3 min read

  1. Tiongkok

Tiongkok memang bukan negara Islam, tapi bukan berarti di sana perayaan Idul Adha tidak semeriah di negara lain. Jika di Indonesia ramai Idul Adha pada saat malam takbiran dan hari H, maka di Tiongkok keseruannya berlangsung hingga empat hari penuh. Uniknya masyarakat di Ningxia, Tiongkok yang melaksanakan shalat ied ke masjid hanya laki-laki. Sedangkan para wanita dilarang untuk shalat ied ke masjid.

Selepas shalat ied, mereka lalu mengadakan beberapa perayaan, seperti membaca ayat-ayat Al-Quran, menyanyikan kasidah-kasidah dan nasyid keagamaan, di samping saling bertukar makanan, bingkisan, dan hadiah. Selain itu, beberapa pasar "dadakan" juga turut memeriahkan perayaan yang dilangsungkan selama empat hari berturut-turut.

2. Maroko

Di Maroko, libur Idul Adha berlangsung selama tiga hari. Saat libur tersebut, para masyarakat membanjiri masjid dan menghabiskan waktu untuk beribadah dan mengaji. Setelah itu, umat muslim juga bersiap untuk menyembelih hewan kurban yang nantinya akan didistribusikan ke masyarakat. Semuanya fokus untuk beribadah dalam momen yang penuh berkah ini. Maroko juga punya hidangan khas Idul Adha yang bernama mrouzia dan boulfaf. Makanan ini terbuat dari daging sapi dan domba dibakar dan direbus dengan rempah-rempah sehingga rasanya lezat.

3. Bangladesh

Perayaan Idul Adha di Bangladesh diadakan selama tiga hari, dengan membaca alquran dan mengaji di masjid. Di Bangladesh, tradisi mudik terjadi menjelang Idul Adha. Semua stasiun dan terminal dipenuhi oleh masyarakat yang ingin segera pulang ke kampung halamannya. Mereka rela berdesak-desakkan, bahkan sampai naik ke atas gerbong kereta. Bagi umat muslim di Bangladesh, Idul Adha membawa banyak sekali kebahagiaan dan berkah maka mereka ingin merayakannya bersama keluarga. Tidak hanya itu, penyembelihan hewan kurban juga tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Dan hewan harus benar-benar sehat dan cukup umur.

4. Mesir

Di Mesir, perayaan Idul Adha juga berlangsung selama tiga hari untuk perayaan. Tetapi di Mesir jarang melakukan penyembelihan hewan kurban, pembagian daging kurban biasanya dilakukan oleh sebuah LSM setempat. Kalau biasanya kita melakukan sholat ied bersama di masjid, lain halnya dengan Mesir. Rakyat mesir biasanya melakukan ibadah sholat ied di lapangan-lapangan khusus yang disiapkan pemerintah. Bahkan ada larangan untuk sholat ied di masjid. Hal ini berkaitan dengan kapasitas yang tidak mencukupi serta kebersihan pascashalat. Hal unik lain yang kita jumpai, masyarakat Kairo pada umumnya memotong hewan kurbannya di jalan sehingga warna merah darah terlihat di mana-mana. Hal yang lumrah bila kita menemukan jalanan Mesir bersimbah darah pada hari ied. Uniknya lagi ada sebagian masyakat yang menghias hewan kurban mereka sebelum disembelih.

5. Amerika Serikat

Di Amerika, biasanya penduduk yang merayakan Idul Adha diberikan jatah libur 1-3 hari. Mereka melakukan ibadah di masjid sejak pagi hari, setelah itu mereka sering berbagi makanan dengan mengadakan acara makan bersama. Tidak jauh berbeda dengan Mesir, di Amerika juga jarang melakukan proses penyembelihan hewan kurban. Meski bukan hari libur nasional, umat Islam Amerika biasanya mengambil cuti atau izin guna merayakan Idul Adha.

Serupa dengan negara-negara Islam lain, aktivitas komunitas muslim selama perayaan Idul Adha terpusat di masjid. Yang membedakan, proses penyembelihan hewan kurban terjadi di tempat-tempat pemotongan hewan atau umat Islam lebih banyak memesan daging hewan kurban sebelum mendistribusikannya kepada mereka yang berhak.

6. Arab Saudi

Di Arab Saudi justru hari raya Idul Adha yang dijadikan momen hari raya terbesar. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga disibukkan dengan pemotongan hewan kurban yang nantinya akan di distribusikan ke negara-negara Islam yang miskin, seperti di kawasan Afrika, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Agar distribusi hewan merata dan mencapai sasaran, jutaan daging kurban ini dibekukan dan dikirimkan melalui kapal maupun pesawat. Selain itu hewan yang dikurbankan tentunya berbeda dengan kebanyakan negara lain, yakni unta. Memang masih ada yang berkurban kambing atau sapi, tapi unta yang menjadi hewan kurban terbanyak di sana.

7. Rusia

Walau dengan mayoritas penduduk komunis, muslim di Rusia tetap menjalankan aktivitas ied seperti pada umumnya. Dimulai dengan sholat ied yang biasanya dilakukan di lapangan atau jalan-jalan. Hal ini berkaitan dengan fasilitas ibadah yang kurang memadai dengan jumlah masjid yang terbilang masih sedikit. Tidak ada yang begitu spesial dengan tradisi Idul Adha di Rusia. Namun keterbatasan tadi telah menciptakan suasana ied yang khusyuk dan sakral bagi umat muslim di sana. Aturan baru yang melarang penyembelihan hewan kurban di ruang publik membuat umat Islam bingung. Pemerintah memang telah menunjuk lokasi pemotongan hewan kurban, namun tentunya tidak mungkin hal itu dilakukan. Sebelum aturan itu diberlakukan kebanyakan umat Islam menyembelih hewan kurban di pekarangan rumah atau masjid yang ada.

8. Turki

Perayaan Idul Adha di Turki biasanya disebut Baqri-Eid atau "Festival Sapi". Sebenarnya masyarakat Turki tidak hanya melakukan kurban sapi saja, tetapi ada juga domba dan kambing, seperti di perayaan Idul Adha pada umumnya. Yang berbeda, Turki memberlakukan hari libur selama 4 hari saat Idul Adha dan masyarakat di sana tidak hanya membagikan daging kurban ke tetangga sekitar, namun juga membagikan aneka masakan lezat.

Sumber: https://www.brilio.net/wow/keunikan-dari-tradisi-idul-adha-di-berbagai-negara-150921x.html


 
 
 

Comments


Kontak
Sekolah
Kharisma Bangsa
Jalan Terbang Layang No. 21, Pamulang, Pondok Cabe Udik, Kota Tangerang Selatan, Banten 15418

​​

taufikgurukami@gmail.com

  • Black Google+ Icon

Nama *

Email *

Judul

Pesan

Yeay, sukses!!

© 2017 Kharisma Bangsa 

bottom of page