Kompilasi Puisi

Kalbu Yang Tak Kelabu

Pada cakrawala ku menatap.

Tak hiraukan ejekan para pemilik siluet;

seolah-olah menertawakan.

Namun,

Ku teguh-tegakkan badan.

Kuatkan hati;

lukis impian dengan jemari,

walau hanya ternaungi langit-langit permadani.

Karena ku yakin

Sang Ilahi kan mengenali,

jiwa yang terbentengi

Mabuk Manifestasi

Sekiranya pandangan mata,

Terjerat godaan fatamorgana.

Terenung, teringat kenangan;

pada hamparan padang rembulan.

Gegap gempita, ku terima ajakan peri-peri angin;

Semata tuk hilangkan pening.

Berputar-putar bak tarian dedaunan musim gugur

Yang merekahkan senyuman nan alami.

Walau sejatinya hanyalah seberkas kenangan,

Yang menyisakan harapan abadi.